Setelah dipecat dari PDIP, masa depan karier politik Joko Widodo menjadi topik pembicaraan hangat. Ada beberapa jalur yang bisa dipikirkan oleh Jokowi untuk masa depannya. Salah satu opsi yang mungkin adalah bergabung dengan Partai Golkar. Analis politik, Adi Prayitno, mengamati bahwa selama ini Jokowi kerap menunjukkan keselarasan politik dengan Golkar meskipun tidak secara resmi bergabung dengan partai tersebut.
Di sisi lain, pertimbangan pragmatis dapat mendorong Jokowi untuk bergabung dengan Gerindra, terutama mengingat hasil Pemilihan Presiden 2024 di mana Prabowo Subianto menjadi pemenang. Bergabung dengan partai yang sedang memegang kekuasaan tentu bisa menjadi langkah yang menguntungkan bagi Jokowi jika memang ingin tetap terlibat secara aktif dalam panggung politik.
Namun, ada pula opsi untuk membentuk partai baru. Langkah ini bisa dilihat sebagai usaha Jokowi untuk membuktikan kekuatannya di luar bayang-bayang PDIP, partai yang selama ini mengklaim andil besar dalam karier politik Jokowi dari tingkat lokal hingga nasional. Mendirikan partai baru akan menjadi ajang pembuktian bagi Jokowi, apakah ia dapat menciptakan sebuah entitas politik yang memiliki daya saing atau bahkan bisa mengungguli prestasi PDIP.
Kehadiran partai baru dapat menjadi tantangan menarik bagi lanskap politik Indonesia, menambah dinamika sekaligus memperkaya pilihan bagi masyarakat. Tidak sedikit pihak yang menantikan sepak terjang Jokowi berikutnya, apakah tetap berperan aktif dalam kancah politik nasional atau memilih untuk berkonsentrasi pada kegiatan lain di luar partai politik.