Irwan Fecho, Juru Bicara Kementerian Transmigrasi, memberikan apresiasi terhadap peluncuran program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dimulai pada 6 Januari 2025. Ia menyatakan bahwa program ini adalah manifestasi dari komitmen Presiden Prabowo Subianto terhadap kemanusiaan, yang berfokus pada terciptanya generasi Indonesia yang cerdas, sehat, dan kompetitif. Program ini menargetkan distribusi kepada 3 juta orang selama periode Januari-Maret 2025, menunjukkan upaya serius pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam konteks ini, Kementerian Transmigrasi mengambil peran strategis dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di kawasan transmigrasi. Daerah tersebut memiliki kekayaan seperti padi, komoditas pertanian, peternakan, dan perikanan yang bisa menunjang ketahanan pangan nasional. Menteri Transmigrasi, Iftitah Sulaiman, menjalin kolaborasi dengan berbagai kementerian dan lembaga, termasuk Kementerian Pertanian, Badan Pangan, dan Badan Gizi Nasional, untuk memastikan bahwa kualitas dan keberlanjutan bahan pangan dalam program MBG terjaga dengan baik.
Irwan mencontohkan kawasan transmigrasi di Merauke, di mana Kementerian Pertanian merencanakan optimasi lahan hingga 45 ribu hektare, dengan 30 ribu hektare di dalam kawasan transmigrasi Salor. Dengan dukungan sumber daya manusia yang berpengalaman dan pemanfaatan lahan yang optimal, diharapkan program MBG dapat berjalan lancar dan mencapai tujuan maksimal. Irwan menekankan pentingnya kawasan transmigrasi tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan lokal tetapi juga menghasilkan surplus guna mendukung ketahanan pangan secara lebih luas.
Dengan demikian, melalui dukungan dari Kementerian Transmigrasi, program MBG diharapkan bisa menciptakan generasi muda yang sehat dan siap menghadapi tantangan di masa depan. Harapannya, program ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat Indonesia.