Di peringatan Hari Desa yang berlangsung di Lapangan Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto menegaskan komitmennya untuk menangani berbagai persoalan di desa-desa Indonesia. Menurutnya, tugas ini merupakan misi yang sangat penting dan perlu diselesaikan segera, meskipun tantangan yang harus dihadapi tidaklah mudah.
Mendukung visi Presiden Prabowo Subianto yang dikenal dengan Asta Cita ke-6, Yandri menekankan pentingnya pembangunan dari desa ke desa guna mencapai pemerataan ekonomi dan mengatasi kemiskinan. Ia percaya bahwa melalui pembangunan yang strategis, desa-desa di Indonesia bisa mencapai kemandirian yang berkelanjutan serta memiliki daya saing yang kuat.
Namun, masih ada tantangan besar yang dihadapi. Yandri mencatat bahwa dari 75.265 desa yang ada di Indonesia, sejumlah besar masih mengalami berbagai masalah, termasuk 22.544 desa yang kesulitan akses internet, serta 10.463 desa yang tergolong tertinggal atau sangat tertinggal. Tidak hanya itu, 2.919 desa belum mendapatkan akses listrik dengan jumlah keluarga mencapai angka 1,9 juta.
Untuk mengatasi berbagai persoalan ini, Yandri menilai perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak, baik dari tingkat kementerian, lembaga, hingga melibatkan institusi internasional seperti World Bank. Ia optimistis bahwa dengan kerjasama yang baik, permasalahan ini bisa ditangani. Lebih lanjut, Yandri menggambarkan tugasnya sebagai wujud mengubah kesedihan warga desa menjadi kebahagiaan.