Menteri Imipas Luncurkan Ruang Imigrasi di Mal-Autogate Bandara Juanda

Kementerian Imigrasi dan Permasyarakatan (Kemen-Imipas) melakukan peningkatan layanan imigrasi dengan memperkenalkan fasilitas Autogate di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo serta Immigration Lounge di Mal Ciputra World, Surabaya. Langkah ini diambil untuk meningkatkan efisiensi serta kenyamanan pelayanan keimigrasian.

Menteri Imipas, Agus Andrianto, menyatakan bahwa inisiatif ini sejalan dengan Program Akselerasi yang mendukung visi Presiden Prabowo Subianto. “Tujuan kami adalah memberikan pelayanan keimigrasian optimal sekaligus meningkatkan efisiensi, keamanan, dan kenyamanan proses keimigrasian internasional,” kata Menteri Agus.

Era Society 5.0 dan perkembangan teknologi telah meningkatkan arus migrasi global, dan di Indonesia sendiri, jumlah perlintasan meningkat signifikan pada tahun 2024. Lebih dari 49,2 juta orang melintasi perbatasan, meningkat 18,27 persen dari tahun sebelumnya. Hal ini mendorong peningkatan kebutuhan pelayanan keimigrasian yang cepat dan berkualitas, terutama dalam pengajuan paspor dan izin tinggal.

Menteri Agus menekankan pentingnya peran Imigrasi dalam memaksimalkan manfaat positif dari migrasi. Imigrasi bertindak sebagai pelayan publik, penegak hukum, penjaga pintu negara, dan fasilitator kesejahteraan masyarakat. Inovasi ini merupakan bagian dari upaya menuju visi Indonesia Emas 2045.

Surabaya menjadi lokasi strategis dengan peningkatan perlintasan WNI dan WNA sebanyak 2,4 juta orang, atau meningkat 12 persen dari tahun sebelumnya. Permohonan dokumen keimigrasian di kota ini termasuk tinggi dengan permohonan paspor WNI mencapai 128.026 dan penerbitan izin tinggal bagi WNA mencapai 4.505.

Autogate di Bandara Juanda menjadi yang kelima di Indonesia, setelah pengembangan sebelumnya di Bandara Soekarno Hatta Jakarta, Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, Pelabuhan Laut Batam Center, dan Pelabuhan Citra Tri Tunas Kepri. Autogate ini mengotomatiskan verifikasi dokumen dan identitas penumpang, mengurangi interaksi langsung dengan petugas, serta mendeteksi paspor palsu atau orang dalam daftar hitam imigrasi.

Dengan penerapan Autogate, proses pemeriksaan keimigrasian diharapkan menjadi lebih cepat, mengurangi antrean, dan tetap menjaga keamanan. Sistem ini sesuai dengan standar dan rekomendasi ICAO yang mendukung penggunaan Machine Readable Travel Documents (MRTD).

Menteri Agus menegaskan komitmen Imigrasi untuk terus berinovasi dalam pelayanan publik dengan memanfaatkan digitalisasi dan transparansi. Pendekatan keamanan dan kesejahteraan akan diterapkan secara seimbang untuk meminimalkan dampak negatif dari kedatangan orang asing yang bisa mengganggu ketertiban masyarakat.

Persiapan beroperasinya Autogate di Bandara Juanda telah dilakukan dengan seksama, dan fasilitas ini resmi beroperasi bersama dengan Immigration Lounge di Surabaya. Menteri Agus berharap inovasi ini dapat diadopsi oleh kantor imigrasi di wilayah lainnya.

Artikel yang Direkomendasikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *