Dinas Kesehatan DKI Jakarta memberikan respons terkait dugaan kasus bayi tertukar di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menyatakan pihaknya akan menindak tegas jika kelalaian tenaga medis terbukti dalam kasus ini. Pada Selasa, 10 Desember, tim dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat telah melakukan Pembinaan, Pengawasan, dan Pengendalian (BINWASDAL) di rumah sakit tersebut.
Ani menegaskan bahwa pengawasan akan terus dilakukan untuk memantau perkembangan laporan ini dan memberikan tindakan tegas jika ditemukan bukti kelalaian tenaga kesehatan dalam pelayanan. Pihak Dinkes telah meminta klarifikasi tertulis dari manajemen RS Islam Jakarta Cempaka Putih, dan Direktur RSIJ telah mengirimkan surat klarifikasi.
Dinas Kesehatan juga menginstruksikan agar RS Islam Jakarta Cempaka Putih terus melakukan pembinaan serta pengawasan kontinu terhadap pegawainya, di samping sosialisasi terkait pelayanan prima dan komunikasi efektif untuk memastikan pelayanan masyarakat yang optimal.
Dalam pertemuan Dinkes DKI Jakarta dengan pihak RS Islam Jakarta Cempaka Putih, terungkap bahwa bayi Ny. F dirawat di rumah sakit tersebut pada 16-17 September 2024. Bayi tersebut lahir melalui operasi sectio cesaria dengan jenis kelamin laki-laki. Selama perawatan, bayi mengalami masalah kesehatan, dipindahkan ke ruang intensif, dan meninggal dunia pada 17 September 2024.
RS Islam Jakarta Cempaka Putih telah melakukan mediasi tiga kali dengan keluarga pada 21 September, 2 Oktober, dan 11 Oktober 2024, dan sepakat untuk mengadakan tes DNA yang biayanya ditanggung oleh rumah sakit. Pihak rumah sakit telah menelusuri kasus ini secara menyeluruh, memeriksa berbagai aspek prosedur medis, administrasi, dan operasional, termasuk proses identifikasi bayi yang dilakukan setelah kelahiran.
Seorang pria, MR, menduga bahwa bayinya tertukar di rumah sakit tersebut karena bayi itu meninggal dalam keadaan yang tidak sesuai dengan rekam medis, sehingga keluarga meminta pembongkaran jenazah. Terbaru, RS Islam Jakarta Cempaka Putih memfasilitasi tes DNA untuk memastikan kejadian tertukarnya bayi tersebut.
Direktur RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Jack Pradono Handojo, menyatakan dalam pertemuan dengan orang tua bayi bahwa mereka telah menyampaikan simpati dan menawarkan dukungan agar keluhan dapat diselesaikan dengan baik, sementara orang tua bayi juga telah meminta maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi.