admin Bareskrim Polri berhasil menangkap Roman Nazarenco, warga negara Ukraina yang menjadi otak di balik pengoperasian pabrik narkoba di sebuah vila di Bali. Roman memiliki peran sentral dalam sindikat ini, mengendalikan berbagai aspek produksi narkoba, termasuk pembuatan laboratorium hingga pemasokan bahan-bahan yang dibutuhkan. Polisi mengungkap bahwa Roman mengubah bagian vila menjadi area pembuatan narkoba, termasuk membangun ruang bawah tanah khusus.
Roman sempat melarikan diri selama tujuh bulan setelah penggerebekan pabrik narkoba tersebut pada Mei 2024. Ia bersembunyi di Thailand selama lebih dari tiga bulan sebelum akhirnya ditangkap oleh pihak imigrasi saat berusaha meninggalkan Thailand menuju Dubai. Penangkapan ini dilakukan berkat kerjasama antara Bareskrim Polri dan imigrasi Thailand.
Selain menghadapi pasal narkotika dengan ancaman hukuman mati dan denda Rp 10 miliar, Roman juga akan dijerat dengan pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) terkait aktivitas ilegalnya. Polisi memastikan bahwa Roman tidak memiliki keterkaitan dengan kasus lain yang sedang diusut, seperti kasus yang melibatkan Fredy Pratama.