Di Istana Bogor, Jawa Barat, berlangsung sebuah rapat koordinasi yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto, dan dihadiri oleh sejumlah menteri, termasuk Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar atau dikenal dengan Cak Imin. Rapat ini difokuskan untuk membahas isu kemiskinan ekstrem yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.
Cak Imin menyatakan bahwa agenda utama dari pertemuan ini adalah meningkatkan pemberdayaan masyarakat, khususnya untuk mendorong masyarakat miskin agar dapat beralih menjadi lebih mandiri dan berdaya. Ia menekankan pentingnya menangani isu-isu ini dengan cepat dan tepat sasaran.
Sejumlah langkah strategis dirancang dalam rapat ini untuk mengatasi kemiskinan ekstrem. Salah satunya adalah memperbaiki sistem data tunggal agar program bantuan dapat lebih tepat sasaran. Selain itu, peningkatan kapasitas usaha kecil menengah dan koperasi juga menjadi prioritas, dengan memberikan dukungan dan bahan baku yang memungkinkan UMKM dapat berkolaborasi dan bersinergi dengan usaha yang lebih besar.
Presiden Prabowo juga menyoroti pentingnya pemberdayaan pekerja migran melalui peningkatan kualitas dan kapasitas mereka. Dalam upaya ini, pemerintah berencana untuk membangun sekitar 100 balai latihan kerja baru, guna mempersiapkan pekerja migran dengan standar keterampilan dan vokasi yang sesuai.
Kemudahan akses pendanaan juga menjadi topik diskusi dalam rapat ini. Pemerintah merencanakan skema pinjaman yang lebih mudah diakses untuk UMKM, pekerja migran, koperasi, dan sektor ekonomi kreatif. Program ini diharapkan dapat memberikan pinjaman atau kredit murah yang difasilitasi oleh pemerintah untuk mendukung perkembangan sektor-sektor ini.
Sebagai bagian dari upaya meningkatkan kondisi ekonomi masyarakat, Presiden Prabowo bersama Menteri UMKM Maman Abdurrahman berencana mengadakan acara penghapusan piutang bagi UMKM. Pada tahap awal, penghapusan utang ini akan mencakup 67 ribu UMKM yang mengalami utang macet. Upaya ini diharapkan dapat memberi kelonggaran bagi UMKM untuk bangkit kembali dan berkontribusi pada perekonomian nasional.